A caricature is a portrait that exaggerates or distorts the essence of a person, animal or object to create an easily identifiable visual likeness. In literature, a caricature is a description of a person using exaggeration of some characteristics and oversimplification of others.[1]
According to the Indian Cartoonist S. Jithesh, a caricature is the satirical illustration of a person or a thing, but a cartoon is the satirical illustration of an idea.[2]
Caricatures can be insulting or complimentary and can serve a political purpose or be drawn solely for entertainment. Caricatures of politicians are commonly used in editorial cartoons, while caricatures of movie stars are often found in entertainment magazines.
The term is derived from the Italian caricare—to charge or load. An early definition occurs in the English doctor Thomas Browne's Christian Morals, published posthumously in 1716.
Caricature modern ( caricature era internet/online media ) more interesting and more various.
Now caricature can represent people, product, community, and anything else that can make it more unique and fun.
Karikatur, berasal sari kata caricare ( bahasa Itali ) yang maknanya memberi
muatan atau tambahan ekstra. Karikatur telah berkembang sejak abad ke-18 terutama di
Perancis. Karikatur sudah sedemikian lama merebak ke segala penjuru dunia, sebagai
“seni khusus” gambar distortif wajah dan figur tokoh masyarakat.
Sebagai ekspresi seni, teknik pemiuhan wajah dan figur inipun telah dipelajari
secara formal, terutama di Perancis. Sejak jaman Honore Daumiere ( 1808-1879 ) hingga
Tim Mitelberg dan Patrice Ricor yang dianggap sebagai tokoh-tokoh pencetus dan
“penyebar wabah” seni deformatif ini, bentuk seni tersebut semakin digandrungi banyak
seniman, pelukis dan bahkan pematung, sebagai aliran senirupa baru yang mereka
namakan karikaturisme. Salah satu ciri gambar karikatur adalah jenaka.
Namun lebih dari itu adalah karenapenggambaran karikaturalnya,
artinya satu dua aspek kehidupan manusia dipilih dan
dipertajam dengan serba dilebih-lebihkan berat sebelah agar jelas kontras mencolok,
sehingga memunculkan sesuatu yang dalam penampakan normal tidak kentara. Aspek
realita atau kehidupan manusia yang dicolokkan karikatur lucu itu terutama demi
pengucapan kritik. Kritik yang tidak berbahasa kejam menghantam, tetapi ada bantalan
empuknya demi peredaman benturan keras yang dapat berakibat fatal. Namun kritik
empuk berkat humor seperti yang kita lihat dalam gambar-gambar kartun sering justru
mirip angin, lembut empuk tetapi dapat membuat orang “masuk angin”
Karikatur modern (karikatur era internet / media online) lebih menarik dan lebih beragam.
Sekarang karikatur dapat mewakilkan orang, produk, komunitas, dan hal lain yang dapat membuatnya lebih unik dan menyenangkan.
Karikatur modern (karikatur era internet / media online) lebih menarik dan lebih beragam.
Sekarang karikatur dapat mewakilkan orang, produk, komunitas, dan hal lain yang dapat membuatnya lebih unik dan menyenangkan.
(c) Karikatur Bebas